Taput – Neracanews | UPT Puskesmas Sitadatada Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara, selalu membenahi pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya untuk dapat mencapai terciptanya visi Yaitu, menjadi puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat yang sehat di wilayah puskesmas Sitadatada.
UPT Puskesmas Sitadatada yang merupakan Puskesmas non rawat inap, meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, semua disentuh tanpa terkecuali. Bahkan dengan menciptakan berbagai inovasi, diantaranya inovasi BOLA KASTI (Box reminder, laporan, kantong imunisasi, sertifikat imunisasi), SIPUDAN (Skrining dan jemput dahak kerumah pasien terduga TBC) Dan GERAMS (Gerakan aksi mencegah HIV/AIDS dan Syphilis), untuk pelayanan yang sesuai standar dan mencapai target yang telah ditentukan.
Kepala UPT Puskesmas Sitadatada, Bungani Sirait menjelaskan, penerapan pelayanan dengan Inovasi tersebut, untuk mengedukasi dan memeriksa kondisi kesehatan warga,” Puskesmas mencari ide dan berinovasi dalam mencapai tujuan, terutama dalam bidang P2P ‘pencegahan penyakit dan pengendalian penyakit,” Kata Bungani di ruang kerjanya. Kamis (13/7/2023).
Mengenai Inovasi BOLA KASTI, SIPUDAN dan GERAMS yang ikut dilombakan oleh bidang Balitbang Bapeda Taput, Bungani menjelaskan dari ketiga inovasi tersebut, Bungani mengungkapkan, inovasi Bola Kasti (Box Reminder) merupakan kotak pengingat bagi petugas kesehatan untuk memberikan imunisasi sasaran.
“Box reminder atau kantong imunasi dan sertifikat imunisasi supaya bayi dua tahun lengkap imunisasi dan terdata. Bagi ibu Baduta yang lengkap imunisasi bayinya akan diberikan hadiah sertifikat,”jelas Bungani.
Sedangkan keuntungannya BOLA KASTI, setelah dewasa mereka sudah lengkap imunisasi campak, tetanus.
“Saat mereka calon pengantin dua puluhan tahun mendatang, nanti bidan akan menanyakan apakah mereka sudah lengkap imunasinya, dan itu bisa dilihat melalui sertifikat ataupun di cek di laman Puskesmas Sitadatada melalui scan Barcode,”tambahnya.
“Artinya, jika sang ibu calon pengantin lengkap imunisasinya, maka bayi yang akan lahir akan sehat. Pasti sang Ibu juga akan melakukan hal yang sama ke bayinya melengkapi imunisasi bayi,”paparnya.
Sedangkan inovasi yang saat ini menjadi bagian dari program kerja Puskesmas Sitadatada, Bungani memaparkan, yakni SIPUDAN (skrining dan jemput dahak kerumah pasien terduga TBC).
Dokter, Bidan ataupun Perawat yang bertugas di wilayah kerja Sitadatada melakukan kunjungan rumah pasien terduga TBC, melakukan skrining pasien, menampung dan menjemput dahak pasien, melakukan pemeriksaan dahak dengan TCM (tes cepat mokelur), melakukan follow up bagi pasien terduga penderita TBC dan penyuluhan bagi keluarga, menganjurkan anggota keluarga menjadi pengawas obat makanan (POM).
Untuk gerakan aksi mencegah HIV, AIDS dan Syphilis (Geramas) dilakukan dengan metode 4T yakni, Temukan, yakni mencari sasaran atau masyarakat beresiko lainnya baik ke fasilitas kesehatan atau secara online melalui aplikasi. Tes, skrining awal dan pemeriksaan laboratorium dengan rapid tes HIV atau Syphilis. Terapi, memberikan pengobatan dengan hasil reaktif atau melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan (RSUD) serta tindaklanjuti yakni melakukan follow up dan edukasi penderita HIV atau Syphilis .
Dengan mengemban misi memberikan pelayanan kesehatan bermutu, mudah, cepat, dan tepat, menyelenggarakan pelayanan administrasi dan manajemen berkualitas, meningkatkan pemberdayaan dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan bidang kesehatan, dan motto puskemas Sitadatada (Melayani dengan hati, karena anda begitu berarti) timpal Bungani. (Henry)