Jumat, April 19, 2024
BerandaPemerintahMbal-Mbal Nodi Dikembalikan Sebagai Penggembalaan Umum, Cory Sebayang Apresiasi Tim Penertiban

Mbal-Mbal Nodi Dikembalikan Sebagai Penggembalaan Umum, Cory Sebayang Apresiasi Tim Penertiban

Karo – Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat, aparat Satpol PP Kabupaten Karo, Polres Tanah Karo dan Kodim 0205/TK dalam mengembalikan Mbal-Mbal Nodi Desa Petarum, Kecamatan Lau Baleng menjadi kawasan Penggembalaan Umum, Rabu (15/3/2023).

Hal itu dikatakan Bupati Cory Sebayang saat bersama Forkopimda Kabupaten Karo, kembali meninjau kegiatan penertiban dan pembersihan lahan dalam rangka mengembalikan fungsi pengelolaan kawasan sebagai penggembalaan umum di Mbal-mbal Nodi Kecamatan Laubaleng.

Setiap ada aksi pasti ada reaksi, kegiatan penertiban ini kita lakukan untuk mempertahankan keberadaan dan pemanfaatan serta fungsi penggembalaan.

“Mbal-Mbal Nodi Desa Petarum, Kecamatan Lau Baleng, merupakan salah satu lokasi yang diperuntukkan untuk lahan penggembalaan ternak sesuai dengan Keputusan Kepala Daerah Kabupaten Karo Nomor VI/3/1973 tentang penetapan Mbal-Mbal Nodi sebagai Perjalangan Umum,” ucapnya.

“Selanjutnya, dipertegas kembali dengan Surat Keputusan Bupati Karo No 520/444/Pertanian/2018 tentang penetapan luas tanah Penggembalaan Nodi dan Perda Nomor 03 Tahun 2021 tentang Penyediaan dan Pengelolaan Kawasan Penggembalaan Umum (PPKPU),” tegas Cory Sebayang.

“Setelah kita lakukan pembersihan, nantinya kita akan menanam pakan ternak dan akan mengusulkan bantuan ternak kepada pemerintah pusat untuk kita bagikan kepada masyarakat,” ucap Bupati.

“Saya juga menyampaikan terimakasih serta apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh tim penertiban dari Satpol PP, TNI/Polri dan instansi terkait lainnya atas kinerja yang telah dilakukan, tetap semangat dalam menjalankan tugas kita masing-masing,” imbuhnya.

Ikut mendampingi Bupati Karo Cory Sriwati Sebayang bersama Wakil Bupati, Theopilus Ginting, yakni jajaran Forkopimda diantaranya, Kapolres Tanah Karo AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, Solahudin Lubis (Polhut Sumut), Dandim 0205/TK, Letkol Inf Benny Angga Kejaksaan Negeri Karo, BPN Karo, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kapolsek Mardingding Iptu Donal Tambunan dan Danramil 09/LB, Kapt Inf Gandhi N Hartono, tampak terus di lokasi monitor pembersihan areal.

Selain itu, puluhan personel Satpol PP di backup puluhan aparat dari TNI-Polri akan melakukan pengawalan pengamanan areal. Sejumlah Kepala Dinas Pemkab Karo, diantaranya Kepala Dinas Perkim, Jhon Karnanta S,ST, Msi, Kepala Satpol PP, Gelora Fajar Purba, SH, MH, Kepala Dinas Pertanian Ir Metehsa Karo Karo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Edward Pontianus Sinulingga, Kalak BPBD, Juspri Nadeak, Kepala Dinas Kominfo, Frans Leonardo Surbakti, Camat dan perangkat desa serta lainnya juga terus berada di lokasi.

Dinamika konflik yang terjadi selama ini adalah ketika ternak warga yang merupakan herbivore (Pemakan tanaman) masuk ke lahan pertanian dan memakan tanaman pertanian masyarakat petani sehingga terjadi pengusiran bahkan penganiayaan hewan yang kemudian tidak dapat diterima begitu saja oleh komunitas peternak dan akhirnya berujung konflik antara komunitas petani dan peternak.

Konflik antara komunitas petani dan peternak itu selalu berulang dan sudah bertahun tahun. Dengan berhasilnya eksekusi Mbal-Mbal Nodi oleh Pemkab Karo didukung Polres Tanah Karo dan Kodim 0205/TK dan jajaran diharapkan konflik yang terjadi segera berakhir. Pun demikian Mbal-Mbal Nodi diharapkan segera dibenahi dengan serius dan tuntas oleh Pemerintah Kabupaten Karo. Jangan lagi terulang seperti selama ini, kesannya ditelantarkan dan dibiarkan saja oleh pemiliknya sendiri.

Artinya, tidak berhenti sebatas “penguasaan” saja, tapi konsisten dan berkesinambungan membangun kawasan itu dengan penganggaran di APBD Kabupaten Karo maupun melobi Pemprov Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat agar lokasi tersebut betul-betul dikelola dengan baik. Bahkan jika terkelola dengan baik tidak mustahil kawasan itu akan menjadi kawasan peternakan modern dan terluas di Sumatera Utara bahkan di Indonesia.

Tidak kalah pentingnya, memberdayakan warga Desa Petarum dan warga sekitarnya maupun peternak, sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton, tapi juga sebagai pelaku utama dalam meningkatkan kesejahteraanya. Jika hal itu sudah berjalan dengan baik, Mbal-Mbal Nodi akan menjadi “mesin lokomotif” penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor peternakan. (Afs)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Most Popular

Recent Comments